Cari Blog Ini

Senin, 18 Juli 2011

NU WA, PENCIPTA MANUSIA

(Epochtimes.co.id)
Legenda tersohor di Tiongkok kuno adalah kisah Nu Wa yang menciptakan manusia. Menurut mitos, seluruh rakyat Tiongkok adalah keturunannya.
Kelompok pertama manusia tanah liat yang dibuat Nuwa hanyalah berbentuk boneka, tidak hidup, tidak memiliki pikiran ataupun dapat bergerak. Nu Wa tidak puas dengan ciptaan pertamanya, sehingga ia memberi manusia liat itu kehidupan, memberinya jiwa. Dan dengan segera, boneka-boneka itu berubah menjadi manusia.
Namun manusia buatan ini tidak dibekali kebijaksanaan maupun kemampuan untuk menanggung perubahan eksternal. Mereka tidak dapat menahan emosi dan tidak memiliki pemahaman tentang bagaimana mengatasi perubahan di lingkungan mereka.
Mereka tidak memiliki  logika atau pikiran buatan dan cenderung mudah meninggal. Ketika satu kelompok orang meninggal, Nu Wa harus menciptakan kelompok lain. Pekerjaan itu terasa membosankan dan tak pernah habis.
Nu Wa kemudian memberikan manusia kearifan dan menciptakan alat musik bagi mereka. Melalui musik, muncul lagu dan tari. Manusia kemudian dapat mengekspresikan perasaan mereka dengan bernyanyi dan menari. Sejak saat itu, mereka memiliki budaya untuk menata dan memperkaya hidup mereka.
Nu Wa menciptakan pernikahan agar laki-laki dan perempuan hidup bersama untuk kemudian berkembang biak menghasilkan generasi mereka sendiri, sehingga memecahkan masalah orang-orang yang mati.
Perlahan-lahan orang-orang belajar untuk mendisiplinkan diri dan menangani perubahan tak terduga di lingkungan mereka. Seiring waktu berjalan, sejarah manusia, budaya, dan aspek lainnya muncul dan tumbuh sedikit demi sedikit. Dengan berlalunya waktu, kehidupan sederhana mereka diperkaya dan berkembang dari yang awalnya tidak ada menjadi budaya dan peradaban yang kaya.  (The Epoch Times / val)